Demokrat Dominan, ke Mana Golkar?

Demokrat Dominan, ke Mana  Golkar?

Daftar ke KPU, Ano-Azis Mulai Umbar Janji \"\"CIREBON - Prediksi bahwa Partai Golkar pada pemilihan wali kota (pilwalkot) Cirebon mendatang, akan bermain dua kaki, tampaknya bukan isapan jempol. Setidaknya, itu terlihat saat pendaftaran dan deklarasi pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, Ano Sutrisno-Nasrudin Azis ke KPU, kemarin (9/11). Ratusan massa yang mengantar duet Ano-Azis, didominasi warna biru (Partai Demokrat), hanya sedikit atribut warna kuning (Golkar). Pantauan Radar, saat konvoi maupun deklarasi di tengah-tengah lapangan Kebumen, mayoritas massa mengenakan atribut warna biru, sedangkan massa dari Partai Golkar bisa dihitung jari. Yang terlihat hanya Satgas Kosgoro dan pengurus inti Golkar di atas panggung. Ketua Bapilu Partai Demokrat, Achmad Sofyan tidak begitu mempermasalahkan kondisi itu. Namun, dia berharap konsistensi dari Partai Golkar untuk mendukung duet Ano-Azis yang sudah diusung bersama Demokrat. “Golkar harus membuktikan konsisten mendukung Ano-Azis. Jangan sampai berdiri di dua kaki seperti dugaan sebagian pihak. Ayo kita bangun soliditas, bersama-sama berjuang memenangkan Ano-Azis,” ungkapnya kepada Radar di sela-sela deklarasi dan pendaftaran pasangan Ano-Azis di KPU Kota Cirebon, kemarin. Sebagai salah satu bentuk keseriusan memenangkan Ano-Azis, partainya all out memberikan dukungan, termasuk mengajak kader dan simpatisan Partai Demokrat untuk mengantar mendaftar ke KPU. “Duet Ano-Azis ini adalah duet terbaik untuk memimpin Kota Cirebon menjadi lebih baik di masa-masa mendatang,” kata Sofyan. Sekretaris DPC PD Cecep Suhardiman SH MH menambahkan, sudah saatnya Kota Cirebon dipimpin orang yang benar-benar memiliki kemampuan managerial yang baik. Dan ini hanya dimiliki pada sosok Ano-Azis. Sebelum deklarasi, pasangan cawalkot/cawawalkot  Ano-Azis mendaftarkan diri ke KPU. Mengambil start dari kantor DPD Partai Golkar sekitar pukul 13.30 WIB, Ano diiringi onthelis menuju kantor DPC Partai Demokrat. Kemudian kedua massa dari Golkar dan Partai Demokrat bergabung menjadi satu. Ano diarak menggunakan mobil kuno bak terbuka, mengenakan selendang bergambar Ano-Azis dengan perpaduan warna kuning dan biru. Pasangan Ano-Azis tiba di sekretariat KPU sekitar pukul 14.00 WIB. Massa yang mengiringi keduanya tidak lebih sekitar 500 orang. Hanya saja, dari kedua partai tersebut, justru yang mengherankan massa paling dominan adalah massa beratribut biru-biru khas Partai Demokrat. Yang membuat Azis semakin percaya diri, ternyata saat mendaftar diantarkan langsung Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Irfan Suryanagara, anggota DPR RI  Partai Demokrat Ir HE Herman Khaeron juga mengantarkan kedua pasangan ini ke KPU. Selain itu juga, terlihat Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Cirebon Cecep Suhardiman. Sedangkan dari Golkar terlihat hadir Plt Ketua DPD Golkar Kota Cirebon Hj Ganiwati, Ketua Bapilu Lili Eliyah SH MM, Dewan Pertimbangan DPD Golkar  Drs H Ade Anwar Sham. Dari hasil pemeriksaan, berkas LHKP yang diisi Ano Sutrisno, terpaksa dikembalikan KPU, karena berkas itu mestinya dikirimkan langsung ke KPK. Sedangkan KPU yang diberikan tanda terima pengiriman dan fotokopi. Sekitar pukul 14.45 WIB, pasangan Ano-Azis menuju lapangan Kebumen yang tepat berada di depan kantor KPU. Keduanya sudah ditunggu para pendukungnya di lapangan untuk deklarasi pasangan. Namun sebelum deklarasi, tepatnya di depan pintu gerbang masuk KPU, tim sukses Ano-Azis melakukan sawer dengan melemparkan uang koin dan permen yang sudah disiapkan dalam ember warna hitam ke arah pendukungnya. Tidak berapa lama, keduanya langsung diarak menuju ke panggung yang sudah disiapkan. Dalam orasinya, Ano menjanjikan Kota Cirebon bebas dari pungutan liar, termasuk pungutan biaya sekolah yang selama ini dikeluhkan  warga. Ano juga menjanjikan penataan areal pemakaman. Sedangkan Nasrudin Azis menegaskan dirinya ikhlas ridho menjadi calon wakil wali kota. Ini semata-mata demi kepentingan masyarakat Kota Cirebon ke depan, supaya menjadi lebih baik lagi. Azis  juga mencanangkan program pembangunan berbasis RW. Bagi Azis, yang tahu kondisi lingkungan adalah RW, termasuk soal rawan banjir. Untuk itulah, dirinya berharap pembangunan ke depan anggarannya lebih kepada  RW. Yang terjadi selama ini, alokasi anggaran justru paling banyak di dinas-dinas, bukan ke masyarakat secara langsung. “Saya akan mengedepankan pembangunan berbasis RW,” tegasnya. Sebelumnya, pagi sekitar pukul 09.30, pasangan cawalkot dan cawawalkot dari jalur independen, Yuyun Wahyu Kurnia-Idris Sardi (Wahid) mendaftarkan diri ke KPU. Kedatangan mereka diterima langsung seluruh anggota komisioner. Tampak hadir dari pasangan Wahid di antaranya Idris Sardi, Irwan Nurdin, Budi Permadi. Dari KPU lengkap seluruh komisioner dan sekretaris KPU Irianto Legowo. Calon wakil wali kota, Idris Sardi kepada Radar mengatakan, kedatangannya ke KPU dalam rangka mendaftarkan diri sebagai cawalkot dan cawawalkot. Karenanya dirinya menyerahkan berbagai persyaratan sesuai dengan ketentuan dari KPU. Terkait ketidakhadiran Yuyun Wahyu Kurnia ke KPU, kata Idris, karena sedang menunaikan ibadah haji. Bahkan surat keterangan dari Kementerian Agama pun sudah dilampirkan. \"Sesuai slogan kami, ingin selalu menjadi Wahid karena wahid adalah nomor satu,\" tandasnya. Disinggung soal kekurangan dukungan yang jadi persyaratan lolos verifikasi, Idris menegaskan hingga saat ini sudah terkumpul 9 ribu-10 ribu. Dia menargetkan hingga 30 November semuanya lengkap mencapai 17 ribu dukungan sesuai permintaan KPU. \"Jika selama ini pelanduk mati dengan gajah, maka saatnya gajah mati karena pelanduk,\" tantangnya. Budi Permadi selaku tim kampanye Wahid menambahkan, pasangan Wahid merupakan pasangan pertama yang berasal dari jalur perseorangan. Dia mengklaim bahwa masyarakat sudah menginginkan munculnya pasangan dari independen. Oleh karena itu, pihaknya juga tidak gentar dengan kekuatan besar yang akan menghadang. \"Kekuatan uang bukan segala-galanya,\" pungkasnya. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: